Sabtu, 27 Juli 2013
Siapa?
Lalu sesosok orang itu berlari kencang dari kejauhan lalu memelukku dengan erat seperti sepasang yang berabad-abad tak berjumpa ,dia menangis tersendak-sendak disertai jutaan bulir kerinduan mengalir mengarungi jutaan muara dan samudera. Ku tatap matanya mata yang memutar berjuta memori ke dalam relungku,lalu aku tersadar
Aku melupakanya
Sosok diriku yang dulu
Seberapa lama aku meninggalkanya? Seberapa lama aku terjerat dalam realita yang selalu memaksa untuk berlari?
Aku melupakanya
Sosok diriku yang dulu
Seberapa lama aku meninggalkanya? Seberapa lama aku terjerat dalam realita yang selalu memaksa untuk berlari?
Dia dan Hari
dia mulai menitikan sebulir air dari matanya
entah apa itu namanya
membisu , tak berucap
suara yang biasa terdengar nyaring
tak sedikitpun bergeming
tanpa kata
hening
kemana engkau akan pergi?
menggenggam erat tak ingin lepas
tak ingin melepaskan hari
berjuta hari sudah terlewat
haruskah berhenti berputar?
entah apa itu namanya
membisu , tak berucap
suara yang biasa terdengar nyaring
tak sedikitpun bergeming
tanpa kata
hening
kemana engkau akan pergi?
menggenggam erat tak ingin lepas
tak ingin melepaskan hari
berjuta hari sudah terlewat
haruskah berhenti berputar?
Tungau
aku dan matahari yang perlahan menghilang
sungai mengalirkan seribu cerita
gejolak untuk melambaikan tangan
terlambat,,
cerita menghilang bersama sang matahari
aku terjebak dalam sebuah ilusi malam
tercecer berantakan bersama keadaan
tercerai berai , aku kehilangan
pondasi belantara
goyah
sungai mengalirkan seribu cerita
gejolak untuk melambaikan tangan
terlambat,,
cerita menghilang bersama sang matahari
aku terjebak dalam sebuah ilusi malam
tercecer berantakan bersama keadaan
tercerai berai , aku kehilangan
pondasi belantara
goyah
Langganan:
Komentar (Atom)